Tips Menjadi Orang Tua Rasa Motivator Untuk Anak

Tips Menjadi Orang Tua Rasa Motivator Untuk Anak

Pandemi COVID-19 membawa dampak segala kesibukan di luar rumah terhenti. Salah satunya kesibukan pembelajaran di sekolah, agar semua anak tingkat SD, SMP, dan SMA kudu merintis pembelajaran daring di rumah. Namun, bagaimana situasi psikologi anak saat kehilangan figur seorang guru yang biasa mengajarkannya secara langsung di dalam kesibukan belajar?.

Ervan Abu Nangim sebagai konsultan pendidikan anak membahas situasi psikologi anak yang kehilangan stimulus belajarnya saat di rumah karena terasa tidak membawa partner belajar. Hal ini disampaikannya lewat webinar parenting yang diselenggarakan oleh Beewhite Management, (6/7/2021)

Tentu saat di rumah anak bakal enteng kehilangan fokus belajarnya agar cepat terasa jemu dan tidak mempunyai stimulus belajar. Abu menyatakan, perihal ini disebabkan karena ada tantangan belajar secara daring bersama dengan situasi lingkungan rumah yang tidak cukup ideal agar mempersulit situasi anak di dalam mencerna materi pembelajaran.

Karena kehilangan peran guru di dalam belajar, maka orang tua amat berkontribusi besar di dalam mengisi peran sebagai guru di rumah dan sediakan lingkungan belajar yang ideal bagi anak. Abu menyarankan para orang tua agar mau belajar jadi seorang motivator agar sanggup memunculkan stimulus anak di dalam belajar.

Walaupun di dalam jaman sukar pandemi, tetapi kualitas pendidikan anak-anak Indonesia tidak boleh menurun. Orang tua kudu menopang anak di dalam proses mengemban pengetahuan karena pendidikan jadi perihal terpenting dala memilih jaman depan mereka. Harapannya kelak mereka sanggup jadi generasi penerus bangsa yang memiliki kualitas menggantikan posisi orang tuanya

Kemudian, bagaimana caranya agar sanggup jadi orang tua rasa motivator? Simak penjelasan Abu tersebut ini! Motivator Jogja

1. Tumbuhkan rasa percaya

Untuk sanggup memotivasi anak, orang tua kudu mempunyai kepercayaan bahwa anak Anda bakal berubah. Hal yang sanggup menopang anak untuk berubah adalah bersama dengan menambahkan lingkungan terbaik bagi anak. Abu mengibaratkan anak sebagai sebuah kaktus. Apabila kaktus hidup di hutan hujan maka bakal tumbuh kerdil tetapi kaktus bakal tumbuh baik saat hidup di gurun pasir.

Jika lingkungan rumah tidak mendukungnya untuk berubah maka kebiasaan buruk anak pasti tidak bakal berubah. Jadi, Anda sebagai orang tua kudu percaya bahwa anak bakal stimulus mengikuti pembelajaran dan sanggup menjalaninya bersama dengan baik lebih-lebih dahulu.

2. Satu perilaku satu apresiasi

Salah satu langkah merubah karakter anak adalah bersama dengan memberi mereka apresiasi. Orang tua kudu menambahkan apresiasi kepada anak saat mereka sukses menghadapi sebuah tantangan. Hal ini ditunaikan agar anak paham dirinya berada di jalur yang benar.

Kemudian, di dalam mengapresiasi anak kudu ditunaikan secara spesifik, bersama dengan menerapkan “satu perilaku satu apresiasi”. Waktu dan kedisiplinan terhitung penting di dalam menambahkan apresiasi. Sebisa kemungkinan orang tua menambahkan apresiasi di dalam kala dekat agar anak paham perihal baik apa yang udah ia lakukan. Perilaku orang tua yang berkelanjutan di dalam menambahkan apresiasi kepada anak sanggup membentuk identitas atau karakter mereka.

Selain itu, Abu menyarankan agar orang tua mengganti pujian yang sifatnya permanen ke memuji yang sifatnya masih sanggup diubah. Karena kalau anak mendapat apresiasi dari orang tua tetapi tidak mendapat apresiasi dari lingkungan luar maka ia bakal terasa ketidaksesuaian antara pendapat orang lain bersama dengan pendapat orang tuanya. Hal ini bakal menimbulkan kebingungan dibenak anak.

Misalnya bersama dengan memuji tindakan anak saat sukses Mengenakan sepatu sendiri, makan sendiri, dan mengerjakan tugas sendiri. Mungkin ini adalah perihal kecil tetapi Abu utamakan bahwa terima segala sesuatu dari anak lalu memberi pujian bakal menumbuhkan rasa pribadi bagi mereka. 

Dengan langkah ini kami sanggup membangun karakter anak layaknya tindakan positif yang dirinya lakukan. Abu menyatakan, “Jangan terasa lumayan memberi pujian kepada anak karena di luar sana banyak orang yang sanggup mencaci anak kita, maka pertolongan pujian dari orang tua jangan hingga kalah bersama dengan cacian yang mereka dapat.”

3. Paham tantangan yang dihadapi anak

Sebelum mengapresiasi anak sebaiknya Anda sebagai orang tua kudu paham lebih-lebih dahulu seberapa sukar tantangan yang dijalani anak dan bagaimana dampaknya bagi situasi psikologi mereka.

Pertama, saat anak menghadapi tantangan yang mudah, kemudian ia sukses maka anak bakal cepat terasa bosan. Abu meyakinkan bahwa, jangan lupa para orang tua kudu mengapresiasi anak-anaknya kalau ia udah sukses menghadapi tantangan walaupun tingkat kesulitannya rendah. Hal ini ditunaikan agar anak paham ia berada di jalur yang benar dan mau ulangi tindakannya itu.

Kedua, saat anak menghadapi tantangan yang enteng kemudian ia gagal maka anak bakal terasa putus asa. Misalnya, saat anak gagal menjawab pertanyaan yang enteng dari guru namun semua rekan sekelasnya berhasil, maka ia bakal terasa putus asa. Pada situasi layaknya ini yang kudu orang tua laksanakan adalah tingkatkan kekuatan anak. Abu menyebutkan bahwa, memotivasi anak bersama dengan langkah yakin bahwa dirinya sanggup menghadapi tantangan yang ada bakal sukses daripada memarahinya. “Kita sebagai orang tua kudu mengapresiasi proses belajar anak,” tutur Abu.

Ketiga, saat anak gagal menghadapi tantangan sukar maka ia bakal terasa stress. Misalnya, kala anak menjawab alasan mengapa dia gagal menghadapi sesuatu karena tantangannya sulit, kemudian ia memberi alasan pendukung bahwa teman-temannya terhitung gagal merupakan berarti bahwa anak sedang stress. Untuk mengatasi situasi anak layaknya ini sebagai orang tua lebih baik selamanya memberi apresiasi pada proses belajarnya dan selamanya menopang anak karena ia sedang mengalami stress sehabis menghadapi tantangan berat tersebut.

Keempat, saat anak sukses menghadapi tantangan sukar maka ia berada di situasi tertantang. Semakin anak sukses menghadapi tantangan sukar maka dirinya bakal lebih tertantang untuk menghadapi tantangan baru yang lebih sukar lagi. Semua orang tua pasti mau anaknya berada di situasi ini.

4. Pendekatan bersama dengan anak

Bagaimana langkah anak bertahan di lingkungan luar?

Tentu pertanyaan ini sering kali terlihat di benak Anda. Cara memotivasi anak agar sanggup berlangsung sendiri di lingkungan luar adalah bersama dengan laksanakan pendekatan batin antara orang tua bersama dengan anak. Anda sanggup terasa bertanya kemauan atau tujuan dari perilaku yang mereka lakukan. Menurut Abu, anak-anak bahagia ditanyakan tujuan dari tindakannya karena mereka terasa diperhatikan.

Selanjutnya, orang tua kudu paham bahwa anak tidak sanggup merubah sikapnya di dalam kala singkat. Abu menegaskan, jika anak sanggup merubah sikap buruknya selama sebulan merupakan suatu pencapaian yang amat baik. Misalnya seorang anak berusia 13 tahun udah membentuk karakter selama ia hidup maka bakal sukar untuk mengubahnya. "Melangkah lebih baik daripada melocat. Berubah sedikit demi sedikit lebih terukur. Banyak orang lebih sukses bersama dengan melangkah. Jika langsung memberi loncatan atau evaluasi pada sikap anak, cuma bakal membawa dampak ia kesal." ujarnya.

Yang paling akhir adalah terasa membawa dampak kesepakatan bersifat suatu prinsip bersama dengan anak. Daripada memberi ketetapan kepada anak, lebih baik orang tua menambahkan prinsip agar anak tidak laksanakan tindakan yang tidak Anda inginkan. 

Menurut Abu, jika anak diberi ketetapan maka ia bakal bersama dengan enteng melanggarnya, tetapi jika diberi prinsip maka anak bakal melakukan tindakan sesuai permohonan orang tuanya. "Jangan memberi anak ketetapan bersifat larangan pulang malam tetapi berilah prinsip larangan membawa dampak orang tua cemas maka mereka bakal berpikir dua kali di dalam laksanakan tindakan buruk." ucapnya.

Apakah sehabis ini Ibu dan Ayah terasa mau mengapresiasi anak dan membawa dampak prinsip bersama dengan anak?

Cara memotivasi anak dari Ervan Abu Nangim di jaman pandemi ini amat sederhana dan sanggup bersama dengan enteng Anda terapkan langsung di rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melangkah ke Kemewahan: Pacific Palace Hotel Batam, Destinasi Terbaik untuk Liburan Luks

Manfaat Pengajuan Pajak yang Mudah